Sabtu, 29 Juli 2023

Pahami Tentang Status Gizi Pada Anak dan Cara Menghitungnya

Mahasiswa S1 Kebidanan Universitas Tasikmalaya

Penulis : Irma Nuraini Rochimah (C2215201020)


Apa Itu Status Gizi?

Status gizi adalah salah satu hal penting untuk diketahui untuk memantau tumbuh kembang anak. Dengan mengetahui status gizi pada anak, Ibu dapat mendeteksi apakah Si Kecil mengalami stunting, wasting, kekurangan atau kelebihan berat badan. Nah, apa saja yang perlu diketahui tentang gizi pada anak? 

Yuk, pahami penjelasannya di bawah ini! 


Bagaimana Status Gizi Pada Anak Di Indonesia?

Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi, dimana zat gizi sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh, serta pengatur proses tubuh.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan "Kasus stunting tertinggi terjadi di tahun 2013 dengan nilai 37,6%, tetapi angka stunting SSGI turun dari 24.4% di 2021 menjadi 21.6% di 2022". Pertumbuhan anak tidak sesuai bila temukan beberapa hal seperti berat badan anak tidak sesuai dengan umur, juga tinggi badan anak tidak sesuai dengan umurnya (Kemenkes, 2016). Untuk mengetahui perkembangan anak kita di perlukan penilaian status gizi yang bisa diukur berdasarkan pengukuran antropometri yang dilihat dari variabel umur, berat badan (BB), tinggi badan (TB), IMT.


Apa Tujuan Pemantauan Status Gizi?

Menyediakan informasi status gizi dan indikator kinerja kegiatan pembinaan gizi secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan untuk penyusunan perencanaan dan perumusan kebijakan gizi.


Bagaimana Cara Memantau Pertumbuhan Anak?

Dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2016 juga disebutkan cara memantau pertumbuhan anak yakni (Kemenkes RI, 2016)

  • Timbang berat badan anak setiap bulan menggunakan timbangan berat badan yang sudah dikalibrasi.
  • Ukur tinggi badan anak setiap bulan menggunakan alat ukur tinggi badan (mikrotoa).
  • Bandingkan berat badan berdasarkan umur, berat badan berdasarkan tinggi badan, indeks massa tubuh berdasarkan umur, dan tinggi badan berdasarkan umur anak pada grafik pertumbuhan anak yang ada pada lampiran buku ini.
  • Pastikan posisi berat badan berdasarkan umur, berat badan berdasarkan tinggi badan, indeks massa tubuh berdasarkan umur, dan tinggi badan berdasarkan umur anak berada pada garis yang tepat sesuai hasil pengukuran. Jika posisi anak tidak sesuai dengan garis pertumbuhan, konsultasikan dengan petugas kesehatan

Bagaimana Cara Pengukuran Antropometri?

1. Berat Badan



Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan terdiri dari jumlah cairan, lemak, otot, dan mineral tulang di dalam tubuh manusia.Untuk memperoleh data berat badan dapat digunakan timbangan dacin ataupun timbangan injak yang memiliki presisi 0,1 kg. Timbangan dacin atau timbangan anak digunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih bisa dibaringkan/duduk tenang. Panjang badandiukur dengan length-board dengan presisi 0,1 cm dan tinggi badan diukur dengan menggunakan microtoise dengan presisi 0,1 cm. 


2. Tinggi Badan



Tinggi badan merupakan parameter yang banyak digunakan dalam menentukan status gizi dan status kesehatan seseorang.

Dalam mengukur tinggi badan anak, hal yang harus diperhatikan adalah cara berdiri yang benar dan alat ukur yang tepat dengan rangka tubuhnya. Anak-anak yang sudah dapat berdiri tegap dapat diukur menggunakan alat mikrotoa. Melakukan pengukuran dengan benar akan dapat mengurangi bias/eror yang dihasilkan.

Menghitung Indeks Masa Tubuh Anak



Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan salah satu cara untuk mengetahui status gizi melalui rentang berat badan ideal dan memprediksi risiko gangguan kesehatan metode ini d gunakan untuk menentukan berat badan yang sehat berdasarkan berat menurut tinggi badan.

Angka indeks massa tubuh atau Body Mass Index (BMI) digunakan untuk menunjukkan kategori berat badan seseorang apakah sudah proporsional atau belum. Rumus untuk menghitung Indeks Massa Tubuh dijelaskan sebagai berikut: Berat Badan (kg) / Tinggi Badan2 (m)

Penilaian Gizi

Penilaian pertumbuhan anak harus dilakukan secara berkala minimal satu bulan sekali. Dalam PMK Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak disebutkan untuk mengevaluasi pertumbuhan anak digunakan standar pertumbuhan berat badan menurut umur (BB/U), panjang badan/tinggi badan menurut umur (PB/U atau TB/ U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U).

"adapun penilaian pertumbuhan anak dengan standar Antropometri anak didasarkan pada parameter berat badan dan tinggi badan terdiri dari 4 (empat) indeks meliputi Indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U),Indeks Panjang Badan menurut Umur atau Tinggi Badan menurut Umur (PB/U atau TB/U), Indeks Berat Badan menurut Panjang Badan atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB), Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U)". menurut Kemenkes RI tahun 2020.

INDEKS BB/U

Indeks BB/U menggambarkan berat badan relatif dibandingkan dengan umur anak. Indeks ini digunakan untuk menilai anak dengan berat badan kurang (underweight) atau sangat kurang (severely underweight), tetapi tidak digunakan untuk mengklasifikasikan anak gemuk atau sangat gemuk.

Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat badan menurut umur digunakan sebagai salah satu cara pengukuran status gizi.

Klasifikasi status gizi berdasarkan indikator BB/U: 

  1. Gizi buruk       : Z-score< -3,0 
  2. Gizi kurang      : Z-score ≥ -3,0 s/d Z-score< -2,0 
  3. Gizi baik          : Z-score ≥ -2,0 s/d Z-score ≤ 2,0 
  4. Gizi lebih         : Z-score> 2,0  

Indeks Panjang Badan menurut Umur atau Tinggi Badan menurut Umur (PB/U atau TB/U)

Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Dalam keadaan normal, pertumbuhan tinggi badan sejalan dengan pertambahan umur. Tidak seperti berat badan, pertumbuhan tinggi badan relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Indeks PB/U atau TB/U menggambarkan pertumbuhan Panjang atau tinggi badan anak berdasarkan umurnya. Indeks ini dapat mengidentifikasi anak-anak yang pendek (stunted) atau sangat pendek (severely stunted) yang disebabkan gizi kurang dalam waktu lama atau anak sering sakit. Anak-anak dengan tinggi badan di atas normal (tinggi sekali) biasanya disebabkan oleh gangguan endokrin. indikator TB/U sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa balita. Selain itu indikator TB/U juga berhubungan erat dengan status sosial ekonomi dimana indikator tersebut dapat memberikan gambaran keadaan lingkungan yang tidak baik, kemiskinan serta akibat perilaku tidak sehat yang bersifat menahun. 

Klasifikasi status gizi berdasarkan indikator TB/U: 

  1. Sangat pendek : Z-score< -3,0
  2. Pendek             : Z-score ≥ -3,0 s/d Z-score< -2,0
  3. Normal              : Z-score ≥ -2,0
  4. Tinggi                : Z-score > 2,0

Menghitung Indeks Masa Tubuh Indeks Berat Badan menurut Panjang Badan atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB).

Indeks BB/PB atau BB/TB ini menggambarkan apakah berat badan anak sesuai terhadap pertumbuhan panjang/tinggi badannya. Indeks ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi anak gizi kurang (wasted), gizi buruk (severely wasted) serta anak yang memiliki risiko gizi lebih (possible risk of overweight). Kondisi gizi buruk biasanya disebabkan oleh penyakit dan kekurangan asupan gizi yang baru saja terjadi (akut) maupun telah lama terjadi (kronis).

Berat badan berkorelasi linier dengan tinggi badan, artinya perkembangan berat badan akan diikuti oleh pertambahan tinggi badan. Olehkarena itu, berat badan yang normal akan proporsional dengan tinggi badannya.

Klasifikasi status gizi berdasarkan indikator BB/TB: 
  1. Sangat kurus    : Z-score< -3,0 
  2. Kurus                : Z-score ≥ -3,0 s/d Z-score< -2,0 
  3. Normal              : Z-score ≥ -2,0 s/d Z-score ≤ 2,0 
  4. Gemuk              : Z-score > 2,0

INDEKS IMT/U

Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) Indeks IMT/U digunakan untuk menentukan kategori gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, berisiko gizi lebih, gizi lebih dan obesitas. Grafik IMT/U dan grafik BB/PB atau BB/TB cenderung BUKU SAKU ANTROPOMETRI GIZI ANAK PAUD 15 menunjukkan hasil yang sama. Namun indeks IMT/U lebih sensitif untuk penapisan anak gizi lebih dan obesitas. Anak dengan ambang batas IMT/U >+1SD berisiko gizi lebih sehingga perlu ditangani lebih lanjut untuk mencegah terjadinya gizi lebih dan obesitas.

Istilah terkait status gizi balita yang sering digunakan (Kemenkes RI, 2011).
  • Gizi kurang dan gizi buruk adalah status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan menurut umur (BB/U) yang merupakan padanan istilah underweight (gizi kurang) dan severely underweight (gizi buruk).
  • Pendek dan sangat pendek adalah status gizi yang didasarkan pada indeks panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U) yang merupakan padanan istilah stunted (pendek) dan severely stunted(sangat pendek).
  • Kurus dan sangat kurus adalah status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan menurut panjang badan (BB/PB) atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) yang merupakan padanan istilah wasted (kurus) dan severely wasted (sangat kurus).


Bagaimana Cara Melakukan Penilaian?

Hal yang harus dilakukan...
  • Pertama-tama tetapkan umur dan jenis kelamin anak. 
  • Catat hasil pengukuran BB dan TB anak 
  • Setelah mengetahui berat dan tinggi badan anak, Realfoodfam dapat menilainya dengan Standar Deviasi (SD) yang telah dijadikan standar penilaian dunia versi WHO. Status gizi berdasarkan penilaian dari berat badan/umur dapat dihitung melalui tabel berat badan anak sebagai berikut :
    1. Berat badan normal: -2 SD hingga +1 SD.
    2. .Berat badan kurang: -3 SD hingga <-2 SD.
    3. .Berat badan sangat kurang: <-3 SD.
    4. .Risiko berat badan lebih: >+1 SD.
  • Hitung IMT anak berdasarkan rumus yang telah ditetapkan 
  • Pilih grafik BB/U, TB/U, BB/TB, IMT/U sesuai jenis kelamin dan umur anak untuk digunakan sebagai alat penilaian 
  • Cari posisi umur anak di garis horizontal (pada sumbu x), selanjutnya cari posisi BB/TB/IMT anak dari hasil pengukuran/ perhitungan pada garis vertikal (sumbu y) untuk indeks BB/ U, TB/U, dan IMT/U. 
  • Cari posisi TB anak di garis horizontal (pada sumbu x), selanjutnya cari posisi BB anak dari hasil pengukuran/ perhitungan pada garis vertikal (sumbu y) untuk indeks BB/TB.
  • Tandai titik pada Pertemuan garis vertikal dan horizontal yang merupakan posisi anak pada garis pertumbuhan tersebut 


Pengertian Kategori Status Gizi


a. Status gizi balita dinilai menurut 3 indeks, yaitu Berat Badan Menurut Umur (BB/U), Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U), Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB).

1) BB/U adalah berat badan anak yang dicapai pada umur tertentu.
2) TB/U adalah tinggi badan anak yang dicapai pada umur tertentu.
3) BB/TB adalah berat badan anak dibandingkan dengan tinggi badan yang dicapai.

Ketiga nilai indeks status gizi diatas dibandingkan dengan baku pertumbuhan WHO

b. Z-score adalah nilai simpangan BB atau TB dari nilai BB atau TB normal menurut baku pertumbuhan WHO.
c. Contoh perhitungan Z score BB/U: (BB anak – BB standar)/standar deviasi BB standar
d. Batasan untuk kategori status gizi balita menurut indeks BB/U, TB/U, BB/TB menurut WHO dapat dilihat pada tabel “pengertian kategori status gizi balita”


Tabel berat badan standar menurut umur



Sementara itu, status penilaian gizi anak berdasarkan tinggi badan/umur.
a.Tinggi: >+3 SD.
b.Tinggi badan normal: -2 SD sampai dengan +3 SD.
c.Pendek (stunting): -3 SD sampai dengan <-2 SD.
d.Sangat pendek: <-3 SD.

Tabel tinggi badan standar menurut umur



Penilaian status gizi juga dapat diukur berdasarkan hitungan berat badan/tinggi badan (BB/TB) dengan indikator sebagai berikut:
a.Gizi buruk: <-3 SD.
b.Gizi kurang: -3 SD sampai <-2 SD.
c.Gizi baik: -2 SD sampai +1 SD.
d.Risiko gizi lebih: >+ SD sampai +2 SD.
e.Gizi lebih: >2 SD sampai +3 SD.
f.Obesitas: >3 SD.

Tabel berat badan standar menurut tinggi badan



Contoh

Contoh penilaian BB/U, TB/U, dan BB/TB anak usia d” 5 tahun Seorang anak laki-laki umur 4 tahun 11 bulan (59 bulan), BB = 18,8 kg, TB = 110,8 cm 




Saran Terhadap Hasil Penilaian 1. Anak dirujuk ke petugas Kesehatan bila ditemukan kasus: a. BB/TB < - 2 SD b. TB/U atau IMT/U < -2 SD atau > + 2 SD 2. Guru dapat memberikan informasi dan penjelasan kepada orang tua anak untuk memperbaiki status gizi anak jika : a. BB/U naik tajam b. BB/U turun tajam c. BB/U menyeberang garis pertumbuhan, tetapi BB/TB dan TB/U nya masih dalam range > -2 SD dan < +2 SD. 



CONTOH CARA MENGHITUNG STATUS GIZI PADA ANAK



Terimakasih untuk para pembaca yang sudah mengunjungi blog ini :))
Semoga bermanfaat..
.
.
.
untuk kritik dan saran bisa diisi melalui komentar, terimakasih..

4 komentar:

Pahami Tentang Status Gizi Pada Anak dan Cara Menghitungnya

Mahasiswa S1 Kebidanan Universitas Tasikmalaya Penulis : Irma Nuraini Rochimah (C2215201020) Apa Itu Status Gizi? Status gizi adalah salah s...